#2425: Siapakah Sahabat Rasulullah SAW?

Soalan:

Assalamualaikum Dato’ Seri. Boleh terangkan kepada kami siapakah sahabat dan apakah sifat-sifat sahabat Rasulullah SAW untuk kami kenali dengan lebih dekat?

 

Jawapan:

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, selawat dan salam kepada Junjungan Besar Nabi Muhammad SAW, isteri dan ahli keluarga Baginda, para sahabat Baginda serta orang-orang yang mengikuti jejak langkah Baginda sehingga Hari Kiamat.

Kami nukilkan di sini pendapat Dr Mokhtar al-Syanqiti:

Mereka ialah generasi yang tersendiri itu, yang telah dipilih takdir yang tertinggi, untuk diasuh dan dibentuk dalam madrasah Muhammad SAW Yang mempelajari al-Qur’an daripada Baginda mentah-mentah, untuk diambil dan ditegakkan al-Qur’an ini sebagai cara hidup untuk diikuti, di mana beliau menerimanya dalam rangka supaya ia dijalankan dan diikuti, bukan sekadar diperdengar saja. “Generasi al-Qur’an yang unik” ini-seperti yang diungkap oleh Sayyid Qutb-telah memikul beban kewajipan dakwah, mengharung dan menanggung segala cobaan yang menimpa pemikulnya, dan mengalami hunjaman, tantangan dan goncangan. Yang telah teruji daya tahan dan daya juang dan kesediaannya mempertaruhkan nyawa dan harta. Merekalah yang paling berhak disifatkan sebagai para mukminin, yang dikatakan Allah SWT dalam firmannya:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ مَامَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُواء، ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَهَدُوا بأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوَلَيْكَ هُمُ المَدِقُونَ 

Maksudnya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.” 

(Surah al-Hujurat:15)

Merekalah juga orangnya yang telah dipuji oleh Allah SWT dengan sanjungan umum yang indah mengharum di penghujung Surah al-Fath:

محَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِنَاهُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَتَهُمْ رُكَما سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَنَا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوههم من أثر السجود ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الإنجيل كزرع أَخْرَجَ شَطْعَهُ فَازَرَهُ، فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الرُّرَاعَ لِيَغِيظُ م الكفار وَعَدَ اللهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا 

Maksudnya: “Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang- orang yang bersama dengannya adalah keras terhadap orang- orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari kurniaan Allah dan keredhaan- Nya, tanda-tanda mereka tampak pada wajah mereka daripada bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka keampunan dan pahala yang besar.”

(Surah al-Fath:29)

Dia juga menyanjung secara khusus angkatan awal (al-Sabiqun al- Awwalún) daripada kalangan Muhajirin dan Ansar. FirmanNya dalam Surah al-Taubah:

وَالسَّبِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَجِرِينَ وَالْأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَنِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّتٍ تَجْرِى تحتها الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ 

Maksudnya: “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama- tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah redha kepada mereka dan mereka pun redha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka syurga-syurga yang mengalir sungai sungai di bawahnya. Mereka kekal selama-lamanya di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.” 

(Surah al-Taubah:10)

Dia juga berbicara tentang golongan Muhajirin dan Ansar secara umum. Firman-Nya dalam Surah al-Anfal:

وَالَّذِينَ ءَامَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ ءَاوَوا وَنَصَرُوا أُوْلَيكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ 

Maksudnya: “Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh keampunan dan rezeki (nikmat) yang mulia.” 

(Surah al-Anfal:74)

Begitu juga tercantum dalam Surah al-Hasyr tentang kelebihan kaum Muhajirin dan Ansar, yang ketara memperlihatkan betapa tinggi kedudukan dan martabat mereka di sisi Allah:

لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِن دِيَرِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا وَيَنصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أَوَلَيْكَ هُمُ الصَّادِقُونَ ) وَالَّذِينَ تَبَوَّهُ وَ الدَّارَ وَالْإِيمَنَ مِن قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِّمَّا أُوتُوا وَيُؤْتِرُونَ على أنفسهم ولو كان يهمْ خَصَاصَةٌ وَمَن يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ. أَنفُسِهِمْ وَلَو فَأُوْلَيكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Maksudnya: “(Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (kerana) mencari kurniaan daripada Allah dan keredhaanNya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. Mereka itulah orang-orang yang benar. Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Ansar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin). mereka (Ansar) ‘mencintai orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Ansar) tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara daripada kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung.” 

(Surah al-Hasyr:8-9)

Al-Qur’an juga membicarakan tentang mereka yang ikut berjuang dalam perang Badr, dan Allah membantu mereka dalam keadaan mereka serba lemah, menaungi dan membela mereka dengan pertolonganNya, dan melimpahkan mereka rezeki yang baik supaya mereka bersyukur. FirmanNya:

وَلَقَدْ نَصَرَّكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنتُمْ أَذِلَةٌ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ إِذْ تَقُولُ لِلْمُؤْمِنِينَ أَلَن يَكْفِيكُمْ أَن يُمِدَّكُمْ رَبِّكُم بِثَلَثَةِ عَالَفِ مِنَ الْمَلَيكَةِ مُنزَلِينَ )) بَلَى إِن تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا وَيَأْتُوكُم مِّن فَوْرِهِمْ هَذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُم بِخَمْسَةِ وَالفِ مِنَ الْمَلَكَةِ مُسَؤْمِينَ )) وَمَا جَعَلَهُ اللَّهُ إِلَّا بُشْرَى لَكُمْ وَلِتَطْمَينَ قُلُوبُكُم بِهِ وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِندِ اللَّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ (1) لِيَقْطَعَ طَرَفًا مِّنَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَوْ يَكْتَهُمْ فَيَنقَلِبُوا خَاسِينَ )

Maksudnya: “Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badr, padahal kamu (ketika itu) orang-orang yang lemah. Kerana itu bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuriNya. (Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: “Apakah tidak cukup bagimu Allah membantuma dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?” Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, nescaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan it melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu kerananya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Allah menolong kamu dalam Perang Badar dan memberi bala bantuan itu) untuk membinasakan segolongan orang-orang yang kafir, atau untuk menghinakan mereka, lalu mereka kembali dengan tidak memperoleh apa-apa.” 

(Surah Ali ‘Imran: 123-127)

Sabda Nabi SAW kepada Umar ketika sebahagian tentera Badr itu melakukan keterlanjuran yang besar, dan beliau berkata: “Serahkan padaku. Biarku penggal batang lehernya, wahai Rasulullah, sesungguhnya dia munafiq!” Sabda Nabi SAW: “Sesungguhnya dia pernah menyertai Perang Badr. Tahukah kamu, barangkali Allah telah melihat pada orang-orang yang pernah ikut serta di Badr, lantas mengatakan buatlah semahumu. Sesungguhnya aku telah mengampuni kalian.”

Al-Qur’an juga bercakap tentang tentera Uhud, dan pelanggaran mereka terhadap perintah Rasulullah SAW, dan larinya sebahagian yang berada di sampingnya. Lalu Allah mengabarkan keampunanNya pada mereka. Firman Allah SWT:

ثُمَّ صَرَفَكُمْ عَنْهُمْ لِيَبْتَلِيَكُمْ وَلَقَدْ عَفَا عَنكُمْ وَاللَّهُ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ

Maksudnya: “Kemudian Allah memalingkan kamu daripada mereka untuk menguji kamu, dan sesungguhnya Allah telah memaafkan kamu. Dan Allah mempunyai kurniaan (yang dilimpahkan) atas orang orang yang beriman.” 

(Surah Ali Imran:152)

Firman-Nya lagi dalam surah yang sama:

إِنَّ الَّذِينَ تَوَلَّوْا مِنكُمْ يَوْمَ التَقَى الْجَمَعَانِ إِنَّمَا اسْتَزَلَّهُمُ الشَّيْطَانُ بِبَعْضِ مَا كَسَبُوا وَلَقَدْ عَفَا اللَّهُ عَنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ

Maksudnya: “Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antaramu pada hari bertemunya dua pasukan itu, hanya saja mereka digelincirkan oleh syaitan, disebabkan sebahagian kesalahan yang telah mereka perbuat (di masa lampau) dan sesungguhnya Allah telah memaafkan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.” 

(Surah Ali ‘Imran:155)

Al-Qur’an juga membicarakan tentang peperangan al-Ahzab. Firman-Nya:

وَلَمَّا رَمَا الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هَذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَمَا زَادَهُمْ إِلَّا إِيمَنَنَا وَتَسليمًا ) مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُم مَّن قَضَى تحبَهُ وَمِنْهُم مَّن يَنتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا 

Maksudnya: “Dan tatkala orang-orang beriman melihat golongan- golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita”. Dan benarlah Allah dan RasulNya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan penyerahan. Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu dan mereka tidak merubah (janjinya).” 

(Surah al-Ahzab: 22-23)

Al-Qur’an juga berbicara tentang mereka yang menyertai Bai’ah al- Ridwan, yang telah berikrar kepada Nabi untuk mati di jalan agama ini.

Firman-Nya:

لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَتْبَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا 

Maksudnya: “Sesungguhnya Allah telah redha terhadap orang- orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).” 

(Surah al- Fath:18)

Benar para sahabat itu berbeza-beza darjat dan kedudukan mereka dalam pengorbanan dan perjuangan mereka, tetapi Allah SWT telah memberi keluasan dan meliputi mereka semua dengan kelebihan dan limpah kurniaNya: Firman Allah SWT:

لَا يَسْتَوِى مِنكُم مَّنْ أَنفَقَ مِن قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَتَلَ أُوْلَيْكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِّنَ الَّذِينَ أَنفَقُوا مِنْ بَعْدُ وَقَتَلُوا وَكُلَّا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى

Maksudnya: “Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah), Mereka lebih tinggi darjatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka dengan (balasan) yang lebih baik.” 

(Surah al-Hadid:10)

Allah” وَكُلًّا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى :Betapa besarmya janji ini daripada Tuhan kita menjanjikan kepada masing-masing mereka dengan (balasan) yang lebih baik”. 

Inilah dia angkatan generasi rabbani, qur’ani, Muhammadi yang agung, yang tak pernah disaksikan mata-mata di muka bumi ini yang seumpama mereka dalam keimanan, daya tahan dan istiqamah, kecekalan mengharungi ujian, berkorban dan bergolok gadai di jalan Allah, zuhud di dunia demi agama, bersilaturrahim dan mempertahan tali ukhuwwah kerana Allah dan beriman kepada Allah dengan segala janjinya membela kaum mukminin, seperti firman Allah SWT

هُوَ الَّذِي أَبْدَا بِنَصْرِهِ، وَبِالْمُؤْمِنِينَ وَالفَ بَيْنَ قُلُوهِمْ لَوْ أنفَقْتَ مَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ما ألفت بين قلوبهم ولكن الله ألف بينهم إنَّه عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Maksudnya: “Dialah yang memperkuatkanmu dengan pertolonganNya dan dengan para mukmin, dan Yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, nescaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana.” 

(Surah al-Anfal: 62-63)

(Lihat Pertelingkahan Politik Dalam Kalangan Para Sahabat, hlm. xiv – xxi)

Kami akhiri dengan doa:

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ

Maksudnya: “Wahai Tuhan Kami! Ampunkanlah dosa kami dan dosa saudara-saudara kami yang mendahului kami dalam iman, dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami perasaan hasad dengki dan dendam terhadap orang-orang yang beriman. Wahai Tuhan kami! Sesungguhnya Engkau Amat Melimpah Belas kasihan dan Rahmat-Mu.” 

Surah al-Hasyr (10)

Bertarikh: 28 Julai 2023 bersamaan 10 Muharram 1445 H

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *