Soalan:

Assalamualaikum w.b.t Dato’ Seri. Benarkah Nabi SAW pernah berdoa seperti katanya: Ya Allah, yang menurunkan al-Kitab (al-Quran), yang menggerakkan awan dan yang menghancurkan musuh, kalahkanlah mereka.?

Jawapan:

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, selawat dan salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, ahli keluarga Baginda SAW, sahabat Baginda SAW serta orang-orang yang mengikuti jejak langkah Baginda SAW.

Kami mulakan dengan firman Allah SWT:

وَلَيَنصُرَنَّ اللَّهُ مَن يَنصُرُهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ ‎

Maksudnya: “Dan sesungguhnya Allah akan menolong sesiapa yang menolong agama-Nya (agama Islam); sesungguhnya Allah Maha Kuat, lagi Maha Kuasa.”

(Surah al-Haj: 40)

Al-Sa’di berkata: Sesungguhnya Allah SWT pasti menolong orang yang menolong (agama)Nya,” iaitu orang yang melakukan pembelaan terhadap agama-Nya dengan ikhlas kepada-Nya dalam pelaksanaannya, berjuang di jalan-Nya agar kalimatullah lah yang paling tinggi. “Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Perkasa”, maksudnya sempurna kekuatan-Nya, Maha Perkasa, tidak dapat ditahan. Dia telah menundukkan seluruh makhluk dan memegang ubun-ubun mereka. Maka bergembiralah wahai kaum Muslimin. Walaupun jumlah dan kekuatan kamu lemah, sementara musuh kuat, maka sesungguhnya tumpuan kamu semua yang kuat lagi perkasa dan tempat bergantung kamu semua adalah Zat yang telah menciptakan kamu dan menciptakan apa yang telah kamu lakukan. Maka tempuhilah langkah-langkah yang diperintahkan untuk dilakukannya. Kemudian, mintalah kemenangan dari-Nya. Sudah pasti Dia akan menolong kamu semua. (Lihat Taisir al-Karim al-Rahman, hlm. 332)

Berkenaan persoalan di atas, kami kemukakan terlebih dahulu doa tersebut:

اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الكِتَابِ، وَمُجْرِيَ السَّحَابِ، وَهَازِمَ الأَحْزَابِ، اهْزِمْهُمْ وَانْصُرْنَا عَلَيْهِمْ

Maksudnya: “Ya Allah yang menurunkan Kitab, yang menjalankan awan, yang menghancurkan pasukan musuh, kalahkan mereka dan bantulah kami menewaskan mereka.”

Riwayat al-Bukhari (2965)

Doa ini berdasarkan riwayat daripada Abdullah ibn Abi Awfa R.A katanya, Rasulullah SAW pernah doa kebinasaan kepada golongan Ahzab:

اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الكِتَابِ، وَمُجْرِيَ السَّحَابِ، وَهَازِمَ الأَحْزَابِ، اهْزِمْهُمْ وَانْصُرْنَا عَلَيْهِمْ

Maksudnya: “Ya Allah yang menurunkan Kitab, yang menjalankan awan, yang menghancurkan pasukan musuh, kalahkan mereka dan bantulah kami menewaskan mereka.”

Riwayat al-Bukhari (2933)

Al-Hafiz Ibn Hajar berkata: Maksud mendoakan untuk musuh di ambang kekalahan, adalah supaya mereka tidak dapat wujud lagi. Al-Dawudi berkata, “Maksudnya agar akal fikiran mereka menjadi kusut dan tidak tenteram, kaki mereka bergetar ketika bertemu di medan peperangan sehingga tidak dapat wujud.” (Lihat Fath al-Bari, 16/315)

Biasanya, Rasulullah SAW mendoakan seperti ini apabila suasana begitu mencabar dan genting. Sesungguhnya, doa ini terus diadukan kepada Yang Maha Esa lagi Maha Berkuasa yang menurunkan Kitab, menggerakkan awan serta menghancurkan musuh, mampu melakukan segala-galanya dengan kun fayakun. Dengan sebab itu, telah menjadi bacaan pada setiap hari raya, dengan gemaan takbir dan memperakukan kekuasaan Allah SWT yang boleh menghancurkan barisan musuh dan Ahzabnya. Antaranya yang kita baca ialah:

لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ، وَاَللَّهُ أَكْبَر

Maksudnya: “Tiada Tuhan melainkan Allah sahaja. Dia membenarkan janji-Nya, membantu hamba-Nya dan memuliakan tentera-Nya serta mengalahkan pakatan tentera Ahzab secara bersendirian. Tiada Tuhan melainkan Allah. Allah Maha Besar.”

Dengan sebab itulah, kita juga disunatkan membaca doa seperti ini apabila melihat kekuatan musuh dan kesukaran untuk mengalahkannya.

Kami akhiri dengan doa:

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ البَلَاءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوءِ القَضَاءِ ، وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ

Maksudnya: “Wahai Allah! Kami berlindung kepada-Mu daripada ujian yang berat, hinanya kecelakaan, buruknya takdir dan celaan para musuh (atas bala, ujian dan kecelakaan yang menimpa).”

Leave a Reply